Perceraian antara dua orang yang dulunya saling mencinta dan telah memiliki buah hati pada akhirnya akan bermasalah dengan hak asuh anak. Namun tak begitu adanya dengan Rachel Maryam. Artis yang juga anggota Dewan ini tak mempermasalahkan hak asuh anak.
"Ini anak kita berdua. Jadi selama dari kedua pihak orang tuanya nggak memikirkan ego sendiri untuk memonopoli anak, saya rasa anak jatuh ke siapa itu nggak masalah," aku Rachel ketika ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (22/05).
Meski tak mempermasalahkan, namun bukan berarti Rachel tak berharap hak asuh anak jatuh ke tangannya. Apalagi, buah hatinya itu masih berumur di bawah 12 tahun.
"Ya karena anak masih di bawah 12 tahun dan menurut hukum Islam kan anak umur segitu harusnya ikut ibunya. Jadi ya emang berharap," tambahnya.
Rachel dan Ebes sendiri sudah memiliki perjanjian tak tertulis di luar sidang. Namun, Rachel optimis jika peluang hak asuh jatuh di tangannya jauh lebih besar.
"Itu udah sering, selalu melakukan komunikasi ama Ebes dan dia pun beberapa kali bilang silahkan saja kalau mau hak asuh anak. Itu keluar langsung dari dia. Jadi saat kemarin dari pengacaranya bilang kalau Ebes minta hak asuh anak, saya jadi bertanya apakah ada miskomunikasi antara Ebes dan pengacaranya atau Ebes berubah pikiran. Cukup kaget juga," terang Rachel.
Karenanya, untuk menyelesaikan masalah tersebut, Rachel dan Ebes sedang berusaha untuk mencari waktu yang tepat untuk bertemu.
"Kita akan atur waktu dan bertemu langsung dengan Ebes untuk bicara masalah ini. Kita sih optimis karena menurut hukum yang berlaku memang ikut ibu. Dan menurut aku anak emang masih butuh figur ibunya. Kalau dia sakit pasti yang dicari ibunya. Dia dekat ama kedua orang tuanya, jadi nggak masalah. Yang lebih penting adalah bagaimana anak ini bisa mendapatkan figur kedua orang tuanya. Jadi misalkan ama saya, akan saya pastikan kalau Ebes bisa ada waktu untuk ketemu anak dan saya juga berharap sebaliknya," terang Rachel panjang lebar.
0 comments:
Post a Comment